Lek Lu

Sunday 29 May 2016

“Maafkan Saya Ibu” Kata Kata TERAKHIR Rahmad,16,PROGOL ENO Buat Ibunya PENGSAN !!




“Maafkan Saya Ibu”Rahmad Alim (RAL)|Dengan gaya rambut undercut,matanya agak besar wajah yang masih muda ditutupi kumis tipis tampa janggut.Dialah Rahmad alim 15 tahun,seorang pelajar sekolah yang terlibat dalam pembunuhan sadis eno parihah yang kini hanya menunggu hari persidangan yang di jerat hukuman gantung sampai mati.
Dikenali rahmad alim adalah seorang siswa sekolah menengah pertama yang dikenali di kalangan guru gurunya adalah seorang anak didik yang berpotensi dan bijak.
Sebelumnya rahmad pernah dimasukkan ke sekolah pondok pesantren di mauk tengah oleh kedua orang tuanya selama setahun 6 bulan.Akan tetapi rahmad berhenti karena tidak dapat berpisah jauh dari kedua orang tuanya.
Dimata keluarga rahmad adalah seorang anak yang pendiam dan rajin menolong  orang tuan di kedai,dan hanya keluar malam saja untuk bermain PS,Terlibat dalam pembunuhan itu adalah sesuatu berita yang sangat mengejutkan bagi kami ahli keluarganya.
“Dia jarang membuat masalah dan menyusahkan keluarga,naik motorpun dia belum pandai.ujar MW bapa saudara rahmad dikepolisan mapolda metro jaya.27.05.2016
Bagaimana pun ibu dan bapa saudara rahmad terus menemui anak lelakinya itu di mapolda metro jaya selepas mendengar kabar bahwa rahmad akan di bawa pusat kepolisian tangerang untuk di bicarakan dalam lima hari lagi.
Muka yang penat dengan baju warna oren,tangan dirantai rahmad terlihat menyesali perlakuan atas apa yang di buatnya kepada eno.
Si ibu yang tidak dapat menahan sebak memeluk anaknya yang berkemungkinan besar itu adalah pelukan terakhir,berkait dengan hukum berlapis rogol dan bunuh secara berencana.
Sebelumnya ibu dan bapa rahmad telah berpindah dari kampung jatimulya karena tidak tahan di caci maki oleh warga setempat,mana kala ayh rahmad masih dalam keadaan sakit setelah terkejut mengenai berita anaknya itu.
“Maafkan Mamat ibu”kata rahmad sambil memeluk ibunya.menurut pengakuan rahmat yang terakhir,dia tertekan atas desakan imam dan arifin setelah merogol eno.”saya ditakut takutkan akan di laporkan kepada polis jika eno masih hidup Katanya kepada teddy.pengacara rahmad yang juga ikut di caci maki warga karena masih cuba meringankan hukuman yang bakal menimpa rahmad.
“Saya kasihan meihat ibu bapa rahmad menjadi hujahan warga setelah beredarnya info pembunuhan itu di media sosial apa salah kedua orang tua rahmad?.mereka juga tidak tahu bahwa rahmad dan eno mempunyai hubungan cinta.karena tidak tahan dihujah mereka berpindah dari kampung jatimulnya.kata teddy.
Menurut kepolisian mapolda rahmad bukanlah otak pelaku,tapi sebab dialah pembunuhan itu berkalu oleh sebab itu dia menjadi orang yang pertama dibicarakan selain memiiki faktor umur yang di had kan masa penahanannya..katanya.
Manakala dari pihak keluarga eno,nampak tidak sedikitpun berganjak mahu ketiga pembunuh anaknya eno di hukum mati.
Perbuatan mereka bukan lagi perbuatan manusia,sudah selayaknya mereka dihukum mati,tidak hanya kami,kebanyakan warga di sini juga mahu pelaku di hukum gantung,saya tau bagai mana rasanya kehilangan anak..kata arif fikri bapa eno.
:)

No comments:
Write comments